Mei 29, 2014

Ekonomi Karet Rakyat Indonesia, Tahun 1890-an Sampai 1940


Bambang Purwanto, "Ekonomi Karet Rakyat Indonesia, Tahun 1890-an sampai 1940", J. Thomas Linblad, Fondasi Historis Ekonomi Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar & Pusat Studi Sosial Asia Tenggara UGM, 2002): 204-225.


Abstrak

Artikel ini merupakan survei perkembangan penanaman karet rakyat Indonesia pada era kolonial akhir. Tulisan ini berkaitan dengan permasalahan pokok seperti rangsangan-rangsangan untuk penanaman karet (harga-harga pasar dunia yang tinggi), karakteristik-karakteristik umum daerah Jambi, Palembang, dan Kalimantan Selatan (akses sungai) yang menghasilkan karet dan fase-fase perkembangan (titik-titik balik sekitar tahun 1909/1912, 1926/1929, 1932/1934), struktur internal karet rakyat dan berbagai implikasi penanaman karet. (hlm. 204)


Epilog

Jatuhnya harga-harga karet yang [di]mulai pada akhir tahun 1920-an merupakan titik balik bagi para produsen karet rakyat di Palembang, Jambi, dan Kalimantan Selatan karena harga-harga karet tidak pernah pulih ke tingkat yang lebih awal. Pasar tertekan dan permintaan untuk barang-barang mewah turun secara tajam. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa penanaman karet tidak lagi memberi berbagai keuntungan bagi ekonomi penduduk setempat. Meskipun kondisi-kondisi ekonomi merosot selama 1930-an, standar hidup penduduk di kebanyakan daerah penghasil karet lebih baik daripada yang ditemukan di daerah-daerah lain. Benar bahwa surplus tidak cukup besar untuk meningkatkan produktivitas ekonomi atau untuk menciptakan peluang-peluang ekonomi baru di luar sektor karet. Ini juga tidak cukup untuk memantapkan ekonomi pedesaan atau untuk memulai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ia hanya memberikan kemakmuran dalam masa yang relatif. Namun demikian, keuntungan yang besar yang diperoleh dari karet selama boom-boom lebih awal dan pemulihan yang cepat produksi dan harga-harga karet pada akhir tahun 1930-an menyelamatkan penduduk dari kesengsaraan ekonomi. (hlm. 223)

_______________

Pengunggah telah menyunting ulang segi kebahasaan abstrak dan epilog di atas.

0 komentar: