Juni 25, 2014

Permukiman di Delta Batanghari, Pesisir Timur Jambi, Abad 11-13 Masehi


Abstrak

DELTA BATANGHARI terletak di pesisir timur Provinsi Jambi. Di daerah ini banyak ditemukan situs-situs arkeologis. Berdasarkan temuannya, situs-situs tersebut memiliki masa okupasi yang sezaman, yaitu abad 10-13. Keberadaan situs-situs di lingkungan yang tidak mendukung kelayakan sebagai lokasi pemukiman tersebut mengindikasikan adanya faktor lain yang lebih berpengaruh. Sementara itu, terdapatnya pemukiman yang relatif berdekatan menimbulkan pertanyaan tentang adanya hubungan antara situs-situs tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi pola pemukiman di Delta Batanghari, hubungan antara lokasi situs dengan lingkungan fisiknya, serta keterlibatan situs-situs tersebut dalam jaringan perdagangan maritim dan kegiatan yang berlangsung dalam perdagangan.

Kajian mengenai pola pemukiman memberi kesempatan untuk menguji timbal-balik antara dua atau lebih komunitas berbeda. Juga untuk mengamati jaringan perdagangan, cara-cara manusia mengeksploitasi lingkungan, dan organisasi sosial. Dengan demikian, sesuai dengan tujuan penelitian, metode kajian yang dilakukan terhadap pemukiman di Delta Batanghari adalah pengamatan terhadap kepadatan, keluasan, hubungan antarsitus, dan hubungan antara situs dengan lingkungan.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa faktor perdagangan lebih berpengaruh terhadap pertumbuhan pemukiman di Delta Batanghari. Apalagi perdagangan sedang mengalami perkembangan di wilayah Nusantara sejak abad ke-12, masa yang sezaman dengan perkembangan pemukiman di Delta Batanghari.

Walaupun perdagangan merupakan faktor pendorong tumbuhnya pemukiman, penempatan lokasi pemukiman ternyata menggambarkan adanya kearifan masyarakat untuk memanfaatkan daerah yang memiliki aksesibilitas tinggi melalui sungai atau anak sungai. Penempatan lokasi pemukiman seperti ini menunjukkan, meskipun Delta Batanghari mulanya merupakan daerah rawa dengan kecenderungan selalu tergenang, pemukiman tetap dipilih di lokasi yang memiliki aksesibilitas ke pemukiman lain.

Hubungan antarsitus di Delta Batanghari selain ditunjukkan melalui kesamaan sisa kegiatan masyarakat, juga dari keletakannya dengan faktor lingkungan seperti sungai atau anak sungai. Koto Kandis, Lambur, dan Sitihawa merupakan contoh pemukiman yang berada di dekat sungai atau anak sungai dan antarsitus dihubungkan pula oleh sungai atau anak sungai sebagai jalur transportasi utama.

Pengaruh lingkungan agaknya berperan dalam pembentukan karakter pemukiman. Berdasarkan kondisi lingkungannya, Kota Kandis memenuhi syarat untuk dikategorikan sebagai kota pelabuhan. Sejalan dengan semakin ramainya pelabuhan, Koto Kandis menjadi semakin padat untuk lokasi hunian, sehingga lokasi hunian meluas ke daerah di dekatnya yang memiliki aksesibilitas tinggi terhadap Koto Kandis, yaitu Lambur dan Sitihawa. Oleh karena jalur transportasi kurang lancar akibat sempitnya anak sungai yang melintas di kedua daerah, Lambur dan Sitihawa hanya bertindak sebagai konsumen barang dan kurang terlibat langsung dalam jaringan perdagangan internasional.[]


__________________

Sri Patmiarsi Retnaningtyas, “Permukiman di Delta Batanghari, Pesisir Timur Jambi, Abad 11-13 Masehi”, Tesis di Program Studi Arkeologi, Universitas Indonesia, 2001.

0 komentar: