Mei 22, 2014

Hikayat Negeri Jambi: The Structure and the Sources of a Nineteenth-Century Malay Historical Work


Sergei Kukushkin, "Hikayat Negeri Jambi: The Structure and the Sources of a Nineteenth-Century Malay Historical Work", Indonesia and the Malay World, Vol. 32, No. 92, (2004): 53-61.


SEBAGAI SALAH satu daerah kesultanan Melayu semasa kolonial, Jambi punya sejumlah naskah klasik beraksara Arab Melayu, antara lain Hikayat Negeri Jambi (HNJ). HNJ merupakan sastra sejarah yang disusun pada abad ke-19 oleh pujangga kesultanan yang anonim. Sergei Kukushkin menemukan dua naskah HNJ: Leiden Cod. Or. 2013 dan Cod. Or. 12182. 


Kukushkin menelusuri gagasan yang melatarbelakangi penyusunan HNJ. Untuk itu, ia melacak sumber-sumber yang digunakan pengarang untuk menyusun naskahnya. Juga menganalisis bagaimana pengarang menata bahan-bahan yang diambilnya dari berbagai sumber tersebut guna membingkai gagasan yang disampaikannya.

Akan tetapi, dalam artikel ini, Kukushkin tidak membicarakan tubuh naskah secara keseluruhan, hanya mengulas tiga bagian pertama dan permulaan fasal keempat. Bagian-bagian yang diulas ini menerangkan periode awal sejarah Jambi yang bernuansa legendaris: periode Hindu hingga periode pra-Sultan Agung Seri Ingalaga, penguasa Jambi pertama yang bergelar sultan, sosok historis yang namanya terekam-baik dalam dokumen-dokumen Eropa. HNJ, berdasarkan tokoh utamanya dan relasinya dengan lingkungan alam dan politik, terbagi menjadi lima bagian. Tiga bagian pertama berjudul hikayat: "Hikayat Tun Telanai", "Hikayat Orang Kaya Hitam", dan "Hikayat Rengas Pendek". Dua bagian terakhir disebut fasal: fasal keempat dan fasal kelima. Hikayat ketiga juga disebut fasal, tetapi tidak berangka. Dua naskah yang didapatkan Kukushkin punya struktur yang mirip.

HNJ, papar Kukushkin, merupakan sastra sejarah Melayu dalam arti sebenar-benarnya. HNJ mengisahkan sejarah kesultanan Melayu Jambi dari awal hingga akhirnya atau hingga masa penyusunan HNJ. Ia mencerminkan pandangan dan sikap pengarangnya terhadap sejarah Jambi.

Saat HNJ digubah, Jambi sedang jatuh dan terjepit. Di satu pihak, Jambi bersaing sengit dengan dua rivalnya yang digdaya: Johor dan Palembang. Di pihak lain, ia telah kalah oleh kekuatan kolonial Eropa. Sebagaimana Sejarah Melayu yang digubah setelah kejatuhan kesultanan Malaka, HNJ digubah setelah atau semasa kejatuhan kesultanan Jambi untuk melestarikan kejayaan masa lampau bagi generasi mendatang dan untuk menjelaskan keruntuhan suatu kesultanan yang kuat.

Di balik penyusunan HNJ, terdapat dua gagasan pokok. Pertama, hubungan hulu-hilir dalam kesultanan Jambi yang bersifat dominatif baik secara ekonomi maupun politik. Sebagai orang-dalam kesultanan, pengarang HNJ bertugas membuktikan legitimasi dan hak sultan atas kekuasaannya di seluruh wilayah Jambi, khususnya di wilayah bagian hulu. Kedua, posisi Jambi dalam ruang dan waktu. Dalam peta politik regional, pengarang bertugas memberi tempat istimewa bagi Jambi dalam relasinya dengan tiga kesultanan besar: Kesultanan Malaka, Kesultanan Johor, dan Kesultanan Mataram. Dalam hal waktu, pengarang bertugas memastikan kejayaan masa depan Jambi secara magis. Caranya, ia mengaitkan kesultanan Jambi pada masanya dengan kejayaan kesultanan Jambi masa lampau. Dengan begitu, kejayaan masa lampau Jambi dapat dilestarikan bagi generasi mendatang.

Gagasan-gagasan tersebut disampaikan dengan menyusun komposisi naratif sedemikian rupa, dengan memanfaatkan bahan yang disediakan sejumlah mitos dan legenda lokal, misalnya cerita Tun Telanai, Si Pahit Lidah, Datuk Paduka Berhala, Orang Kaya Hitam, Puteri Pinang Masak, Pangeran Rengas Pendek, dan Panembahan di Bawah Sawah. Selain itu, dalam rangka membingkai gagasannya tersebut pengarang juga mencari inspirasi dari sastra sejarah Melayu lain yang lebih tua, yaitu Sejarah Melayu dan Hikayat Hang Tuah. HNJ dan Sejarah Melayu-Hikayat Hang Tuah punya beberapa motif dan karakter tokoh yang identik.

Adakah sastra sejarah lain yang menjadi inspirasi pengarang HNJ?[]

_____________

Related Post:


>> Hikayat Negeri Jambi: Sinopsis

>> Hikayat Negeri Jambi: Suntingan Teks dan Analisis Struktural


0 komentar: