September 01, 2014

Burung Pantai: Panduan Lapangan di Pantai Cemara Jambi


BKSDA Jambi Launching Buku

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Propinsi Jambi dan Wildlife Conservation Society-Indonesia Program. meluncurkan Buku Burung Pantai panduan lapangan di Pantai Cemara Jambi, Kamis (4/07) di Hotel Royal Garden Jambi.

Buku Burung Pantai panduan lapangan di Pantai Cemara Jambi, merupakan panduan lapangan identifikasi burung air dan burung migran di Pantai Cemara Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Buku ini disusun oleh Iwan Febrianto dan Fransisca Noni Tirtaningtyas (dari NGO Wildlife Conservation Society-WCS) yang sejak tahun 2007-2010 melakukan pemantauan dan penelitian di Pantai cemara Jambi. Buku ini dicetak dengan dukungan pendanaan dari Balai KSDA Jambi.

Dua puluh tujuh jenis burung pantai telah teridentifikasi – dari jumlah burung sekitar 26.000 ekor- di Pantai Cemara. Jenis-jenis burungnya, yaitu 4 jenis burung air, 27 jenis burung pantai, 30 jenis burung hutan, dan 11 jenis burung laut.
Setiap tahunnya sekitar 1000 ekor burung pantai migrant berhasil diidentifikasi dan ditandai dengan cincin dan bendera warna orange hitam oleh pengamat burung. Bendera oranye hitam merupakan identitas burung migran yang singgah di Pulau Sumatera. Bendera ini juga berfungsi dalam mengetahui jalur migrasi burung di dunia. Pantai Cemara masuk kedalam jalur migrasi Asia Timur-Australia (East Asian-Australasian Flyway).

Status kawasan Pantai Cemara yang bersebelahan dengan Taman Nasional Berbak ditetapkan sebagai kawasan perlindungan burung air dan persinggahan burung migran, melalui keputusan Gubernur Jambi , SK Kepala Daerah Tk .I Jambi nomor 425 tahun 1996 seluas 450 hektar. Untuk mempertegas status kawasan, Balai KSDA Jambi bersama-sama dengan Balai TN Berbak mengusulkan kawasan Pantai Cemara sebagai “Ekosistem Esensial”, yaitu wilayah penting di luar kawasan konservasi.


Pantai Cemara Jambi Menjadi Kawasan Ekosistem Esensial

Kekayaan flora dan fauna di Indonesia membutuhkan perhatian terhadap pelestariannya dari berbagai pihak. Tak terkecuali Pantai Cemara. Kawasan dengan luas 450 ha ini berada di Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Pantai tersebut bersebelahan dengan Taman Nasional Berbak, salah satu kawasan yang penting di Provinsi Jambi. Kawasan ini merupakan habitat burung air dan persinggahan burung pantai migran sejak tahun 1984.

Dua puluh tujuh jenis burung pantai telah teridentifikasi -dari jumlah burung sekitar 26.000 ekor- di Pantai Cemara. Jenis-jenis burungnya, yaitu 4 jenis burung air, 27 jenis burung pantai, 30 jenis burung hutan, dan 11 jenis burung laut.

Setiap tahunnya sekitar 1000 ekor burung pantai migran berhasil diidentifikasi dan ditandai dengan cincin dan bendera warna orange hitam oleh pengamat burung. Bendera oranye hitam merupakan identitas burung migran yang singgah di Pulau Sumatera. Bendera ini juga berfungsi dalam mengetahui jalur migrasi burung di dunia.

“Pantai Cemara, Jambi akan diusulkan menjadi kawasan ekosistem esensial, yaitu wilayah penting di luar kawasan konservasi. Pengelolaannya secara kolaboratif bersama Kementerian Kehutanan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi, Pemerintak lokal, Kepala Desa Cemara, Kecamatan,” ujar Tri SiswoRahardjo Kepala Balai KSDA Jambi dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (6/7/2013).

Pantai Cemara sendiri telah ditetapkan menjadi kawasan pelestarian burung pantai dan persinggahan burung migran oleh Gubernur Jambi melalui SK Kepala Daerah Tk .I Jambi nomor: 425 tahun 1996 dan masuk ke dalam jalur migrasi Asia Timur - Australia(East Asian-Australasian Flyway).

Untuk mendukung usulan kawasan penting tersebut, maka disusun sebuah buku panduan lapangan khusus burung pantai yang berjudul “Burung Pantai: Panduan Lapangan di Pantai Cemara, Jambi”. Peluncuran buku ini dilakukan di Royal Garden Resort, Jambi atas kerjasama Balai KSDA Jambi dan Wildlife Conservation Society-Indonesia Program.

“Buku ini bertujuan untuk mengenalkan Pantai Cemara, Jambi sebagai salah satu lokasi burung pantai mencari makan dan beristirahat,” ujar Iwan Febrianto salah satu penulis.

Ia menambahkan bahwa gambaran jenis burung yang terdapat di buku panduan akan membantu para pihak untuk melakukan pengawasan secara berkala, sehingga perlindungan Pantai Cemara semakin meningkat.[]

____________

Fransiska Noni Tirtaningtyas & Iwan Febrianto, Burung Pantai: Panduan Lapangan di Pantai Cemara Jambi, (Jambi: Balai Konservasi Sumber Daya Alam Propinsi Jambi dan Wildlife Conservation Society-Indonesia Program, 2013).

Artikel diambil utuh dari website PPID Kementerian Kehutanan dan Tribun Jambi.

0 komentar: