MAKHLUK ITU konon memiliki kaki terbalik, telapak kakinya menghadap ke belakang. Meski demikian, ia mampu bergerak lincah di antara lebatnya hutan. Tinggi tubuhnya hanya sekitar satu meter. Sekujur tubuhnya ditutupi bulu pendek. Beberapa kesaksian lain memberi detail tambahan tentang sosok itu tengah menenteng sebatang tombak kayu dengan tangan yang terlihat kekar.Itulah sosok ”orang pendek” yang kerap digambarkan sejumlah penduduk di sekitar kawasan hutan Danau Gunung Tujuh dan Gunung Kerinci yang...
Juni 21, 2015
Jun
21
2015
- In: Newspaper Article
- Posted By: MHA
- Comments: No comments
Jun
21
2015
- In: Interview
- Posted By: MHA
- Comments: No comments
Saya Dua Kali Melihat Orang Pendek: Wawancara Peneliti Orang Pendek asal Inggris, Debbie Martyr
MISTERI ORANG Pendek masih menjadi teka-teki di kalangan ilmuwan. Minimnya data ilmiah tak sebanding dengan segudang cerita warga yang seakan tak pernah sepi tentang makhluk yang satu ini. Keragaman cerita dan kesamaan ciri fisik yang berkembang di sejumlah daerah membuat beberapa akademisi meyakini keberadaan Orang Pendek.Debbie Martyr, warga negara Inggris, rela menghabiskan waktunya selama enam tahun untuk membuktikan kebenaran mitos tersebut. Berawal dari liburan pascacuti sebagai jurnalis,...
Jun
21
2015
- In: Newspaper Article
- Posted By: MHA
- Comments: No comments
“Orang Pendek” Sumatera: Manusia atau Kera?
HAMPIR SETIAP hari para polisi hutan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, berjalan kaki menyusuri hutan perawan di wilayah seluas 125 ribu hektar. Itu tugas rutin, berpatroli mengawasi tiga area besar taman konservasi, Way Kanan, Way Bungur, dan Kuala Penet. Setiap area itu dibagi lagi menjadi empat resor. Mereka menjaga taman nasional dari pembalakan liar, atau perburuan liar. Hutan di Way Kambas adalah tempat konservasi badak, harimau sumatera, dan juga gajah. Di sana bahkan ada sekolah gajah...
Juni 20, 2015
Jun
20
2015
- In: Film
- Posted By: MHA
- Comments: No comments
Film “Emak dari Jambi”
BERIKUT BEBERAPA liputan media on-line terkait film dokumenter berjudul Emak dari Jambi. Film ini diproduksi oleh Kalyana Shira Foundation dan Ford Foundation di bawah program Project Change! 2013-2014.Pemutaran Film “Emak dari Jambi” Sabtu, 22 Mei 2015 Institute Kapal Perempuan turut menyemarakkan IDAHOT 2015 dengan melakukan pemutaran film berjudul Emak dari Jambi. Organisasi yang sudah berdiri sejak tahun 2000 ini bertujuan membangun gerakan perempuan dan gerakan sosial yang mampu mewujudkan...
Juni 12, 2015
Jun
12
2015
- In: Newspaper Article
- Posted By: MHA
- Comments: No comments
“Manusia Purba” dari Kerinci
TERKAIT DENGAN kehidupan masa lampau di Kerinci yang berhubungan dengan kehidupan manusia saat ini, terdapat kisah “manusia purba” yang disebut orang pendek. Kisah orang pendek ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu bahkan masih diyakini hingga saat ini. Istilah “manusia purba” yang saya pakai ini bermula dari salah satu bagian buku terjemahan karya Dr. Frances Gouda yang berjudul Dutch Culture Overseas: Praktik Kolonial di Hindia Belanda, 1900-1942. Ada satu paragraf yang dikutip Gouda dari artikel...
Juni 08, 2015
Jun
08
2015
- In: Newspaper Article
- Posted By: MHA
- Comments: No comments
Hutan Jambi Berkurang 1 Juta Hektar

SEKITAR 400.000 hektar dari total 1 juta hektar atau seperempat luas Provinsi Jambi yang beralih menjadi areal tambang batubara setahun terakhir tidak dikelola pemilik izinnya. Ironisnya, penghentian usaha itu tanpa diikuti dengan pemulihan lingkungan sehingga areal bekas tambang yang telantar itu begitu luas.Hal itu diungkapkan Musri Nauli, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jambi,...
Juni 05, 2015
Jun
05
2015
- In: Newspaper Article
- Posted By: MHA
- Comments: No comments
Jalan Bakal Hancurkan Hutan Kerinci
BARU-BARU ini saya menjadi peserta di ICJS 1 (First International Conference on Jambi Studies). Saya diundang memberi makalah di konferensi tersebut karena panitia pengurus mengenal nama saya sebagai orang ahli Kerinci yang sejak 1972 menyelidiki dan menulis mengenai adat, budaya, sejarah, dan ekonomi Kerinci.Di acara itu pun saya memberi ceramah mengenai Kerinci, lahan di mana saya menimba ilmu lebih dari 40 tahun. Dan, dalam makalah serta buku-buku akademik yang sudah terbit, saya selalu berusaha...
Jun
05
2015
- In: Newspaper Article
- Posted By: MHA
- Comments: No comments
Dominasi Sawit, Lidung, dan Nek Tarwah
ARSIP PIKIRAN massa menyimpan rapi bahwa sandiwara kebaikan negara tidak sepenuhnya benar. Drama yang paling mudah untuk dilihat dalam konteks kampung adalah hubungan antara petani tradisional dengan industri kelapa sawit yang dimasukkan “secara paksa” oleh “Jakarta” ke kawasan penduduk-petani sejak 1980-an. UU Pemerintahan Desa Tahun 1979 memang menjadi pintu masuk. Sesudah itu, dialog antara petani dan industri dalam panggung Indonesia jarang sekali memperlihatkan percakapan mesra. Industri jelas...
Jun
05
2015
- In: Newspaper Article
- Posted By: MHA
- Comments: No comments
Kepustakaan Jambi di Singapura
PADA MEI-Juni ini saya beruntung memeroleh fellowship untuk mengadakan studi pustaka dan belajar academic writing di Asia Research Institute (ARI) di National University of Singapore (NUS). Meskipun riset saya soal media lokal, bukan tentang buku, dalam banyak kesempatan saya berusaha mencari bahan kepustakaan yang membahas Jambi.Beruntung pula NUS menyediakan akses ke perpustakaan-perpustakaan penting di Singapura. Tidak hanya Central Library yang memang milik NUS, perpustakaan eksternal seperti...
Juni 02, 2015
Jun
02
2015
- In: Newspaper Article
- Posted By: MHA
- Comments: No comments
Indeks Demokrasi di Jambi Menurun
INDEKS DEMOKRASI di Provinsi Jambi terus mengalami penurunan, jika pada 2011 sebesar 70,46, pada 2012 kembali turun menjadi 68,81 dan pada 2013 kembali turun menjadi 64,41.Pernyataan tersebut disampaikan peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Syarif Hidayat saat sosialisasi atau diseminasi Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Jambi, di Jambi, Selasa.Ia mengatakan, penghitungan dilakukan dari mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Dalam penentuan indeks demokrasi...
Juni 01, 2015
Jun
01
2015
- In: Newspaper Article
- Posted By: MHA
- Comments: No comments
Kembali ke Kerinci
BERJALAN KEMBALI ke Kerinci selalu membangkitkan kegairahan. Betapa tidak? Karena memang balik ke kampung sendiri sebagai semendo atau, menurut istilah Kerinci, anak betino, bersama isteri anak dan cucu. Tapi sayang cuma sebentar. Sekarang setelah perkunjungan singkat ini, saya berusaha untuk menyusun pikiran mengenai apa yang saya perhatikan dan bagaimana kesimpulan-kesimpulan sementara mengenai perkembangan mutakhir di Kerinci. Sebenarnya sudah tiga tahun saya tidak pulang, tetapi tetap mengikuti...